Siapa itu Buddha Shakyamuni?
Buddha sendiri lahir pada tahun 463 SM sebagai Siddhartha Gautama, seorang pangeran di kerajaan suku kecil dari klan Shakya di Nepal selatan. Tidak puas dengan kehidupan istana, Siddhartha meninggalkan hidupnya sebagai seorang pangeran dan menjadi seorang petapa pengembara yang didedikasikan untuk menemukan jawaban atas penderitaannya sendiri.
Selama enam tahun, Siddhartha hidup dalam penyangkalan diri dan disiplin yang berat. Beliau berharap praktik ini akan memberinya wawasan yang dibutuhkan untuk menemukan jawabannya. Setelah enam tahun, tubuhnya begitu lemah dan dekat dengan kematian, beliau tidak lebih dekat ke tujuannya daripada ketika mulai. Beliau menyadari bahwa penyangkalan diri adalah sebanyak penghalang untuk mencapai kebangkitan diri sendiri sebagai kesenangan diri sendiri.
Setelah kesehatannya pulih, beliau pergi ke bawah pohon ara dan duduk dalam meditasi mendalam. Beliau menghilangkan semua gangguan dalam pikirannya dan terbangun karena realitas yang hakiki. Beliau menjadi Buddha atau “Yang Tercerahkan.” Dari titik ini, beliau dipanggil Buddha Shakyamuni: orang bijak dari klan Shakya.
Atas dasar belas kasih, beliau berangkat untuk berbagi wawasannya. Selama 42 tahun berikutnya, Buddha melakukan perjalanan di seluruh India mengajarkan orang sesuai dengan kemampuan mereka untuk memahami.
Secara bertahap, beliau meningkatkan pemahaman ke titik di mana mereka siap untuk menerima ajaran tertinggi, Sutra Teratai. Sang Buddha mengajarkan Sutra Teratai selama delapan tahun terakhir hidupnya. Beliau wafat dengan damai di sebuah hutan sala pada tahun 383 SM.